merawat ban serep

4 Langkah Merawat Ban Serep, Bisa Dilakukan Sendiri!

calender02-11-2024
clock07:00

UC auction, Jakarta - PT Bridgestone Tire Indonesia mengedukasi cara merewat ban serep, bagi para pengguna kendaraan roda empat di Indonesia. Tujuannya agar ban serep tetap dalam kondisi prima, dan bisa digunakan optimal ketika menghadapi kondisi darurat.

Seperti diketahui, masih banyak pengguna mobil yang kurang memerhatikan kondisi ban serep. Padahal ban serep memiliki peran yang sangat vital, terlebih ketika ban utama mengalami kebocoran serius atau pecah.

Sesuai namanya, ban cadangan ini perlu dipastikan selalu dalam kondisi terbaik agar siap digunakan kapan saja, yang sering kali terjadi di momen tak terduga. Dengan merawat ban serep secara berkala, tujuannya untuk memastikan ketenangan dan keselamatan ketika berkendara.

“Ban serep yang terawat pastinya dalam kondisi optimal saat Anda membutuhkannya. Hal ini menjadi penting dalam situasi darurat saat Anda perlu mengganti ban yang rusak dengan cepat. Tentunya juga akan meningkatkan ketenangan dan keselamatan kita pada saat berkendara,” ujar Deputy Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano.

Setidaknya ada 4 cara yang bisa dilakukan untuk merawat ban serep, supaya tetap dalam kondisi prima.

1. Rutin cek tekanan angin, jadi upaya merawat ban serep


Upaya yang cukup mudah dilakukan pemilik kendaraan dalam merawat ban serep, langkah pertama bisa rutin mengecek tekanan ban cadangan. Kondisi dorman yang terlalu lama dapat mengakibatkan tekanan angin pada ban berkurang hingga 3% setiap bulan.

Hal tersebut merupakan hal yang normal dikarenakan tekanan udara dapat berkurang secara perlahan melalui pori pori ban yang biasa disebut dengan proses ‘osmosis’. Ketika melakukan pengisian tekanan angin ban serep, sebaiknya dilebihkan 5-10 psi dari tekanan standarnya serta diperiksa secara berkala setiap bulan. 

Baca juga: Mitos atau Fakta, Oli Mesin Mobil Hybrid Tak Perlu Diganti

Fungsi dari tekanan angin yang lebih tinggi tersebut adalah untuk memitigasi efek dari ‘osmosis’ di atas, sehingga saat dibutuhkan dikala darurat tekanan angin pada ban serep tidak terlalu jauh di bawah tekanan standar ban lainnya.

Disarankan untuk mengisi tekanan angin ban menggunakan nitrogen, karena memiliki keunggulan dalam menjaga tekanan ban lebih stabil dalam perubahan kondisi cuaca panas dan dingin. 

2. Cek kondisi fisik ban, termasuk keausan ban serep


Upaya merawat ban serep selanjutnya yang bisa dilakukan, sebaiknya rutin untuk memeriksa ban serep dari kerusakan fisik seperti retak, sobek, benjol maupun bentuk deformasi lainnya. Kerusakan yang terjadi menjadi indikasi bahwa ban serep tidak tersimpan dengan tepat.

Jika ditemukan kerusakan, pastikan kembali bahwa ban serep telah terpasang dengan baik sesuai spesifikasi pabrikan. Munculnya bentuk deformasi mengindikasikan adanya pelemahan struktur ban, sehingga ban akan lebih mudah pecah saat terkena benturan.

Sebaiknya pemilik kendaraan memastikan ban serep hanya digunakan secara sementara dan dengan cara berkendara yang berhati-hati hingga ban yang digantikannya dapat diperbaiki atau diganti, meskipun ban serep tersebut berjenis full size. Jika dirasa kondisi ban serep sudah parah, tak ada salahnya ban segera diganti bila memungkinkan.

Baca juga: Perhatikan Cara Menyimpan APAR di Mobil, Agar Tidak Mengganggu!

Tak kalah penting, pemilik kendaraan wajib memastikan ban serep masih memiliki tinggi kembangan ban yang layak. Jika tinggi kembangan ban serep sudah sejajar dengan garis-garis TWI (Tread Wear Indicator), artinya kedalaman tapak yang tersisa sudah kurang dari batas aman, yakni di bawah 1.6mm dan sudah perlu diganti.

3. Lakukan rotasi ban serep


Opsi merawat ban serep yang berikutnya, ditujukan untuk kendaraan yang memiliki ukuran ban cadangan yang sama seperti ban utama atau full size spare tire. Dengan rotasi berkala, semua ban akan memiliki pola keausan yang seragam.

Kondisi ini akan membantu menjaga kemampuan traksi dan pengendalian yang konsisten pada semua ban, termasuk ban serep, sehingga semuanya memiliki performa yang setara. Rotasi ban sebaiknya dilakukan secara berkala setiap 7.000 – 10.000 km.

4. Bersihkan dan tutupi ban serep


Tahapan terakhir yang bisa dilakukan untuk merawat ban serep tetap dalam kondisi prima, sebaiknya memerhatikan letak penyimpanan ban pada kendaraanmu. Posisi ban serep yang tidak diakses dalam waktu lama dapat menyebabkan timbulnya endapan debu dan kotoran pada ban serep, terutama pada ban serep yang terletak di bawah sasis kendaraan. 

Oleh karena itu, penting agar ban tersebut dibersihkan secara berkala karena selain membuatnya lebih nyaman untuk dipegang saat diperlukan, pembersihan berkala juga dapat mencegah potensi bersarangnya binatang liar seperti tikus pada ban serep yang dapat menyebabkan timbulnya kerusakan pada ban tersebut. 

Untuk ban serep yang terletak di bagian luar kendaraan, seperti di bagian pintu belakang kendaraan, pastikan ban serep tertutupi dengan baik. Hal ini untuk melindungi ban dari paparan sinar UV dan radiasi panas matahari secara konsisten pada satu titik statis, yang berpotensi menimbulkan kerusakan seperti ozone crack sehingga mengurangi efektivitas ban serep saat diperlukan.

Nah.. Bagi Sobat UC auction yang ingin melakukan pengecekan ban secara menyeluruh, juga bisa mengunjungi Bridgestone.co.id untuk mencari Toko Model (TOMO) maupun Bridgestone One Stop Service (BOSS) terdekat. Kedua layanan itu didukung tenaga ahli yang profesional dan tersertifikasi Bridgestone Indonesia Education Center (BINEC) yang siap untuk menjawab dan menjelaskan seluruh informasi terkait ban yang dibutuhkan pelanggan.

Buat Sobat UC auction yang ingin mengetahui update terbaru seputar dunia lelang dan kabar otomotif, bisa mengunjungi website kami di www.UCauction.co.id atau hubungi Hallo UC di 0811 9009 404.

(DeF)