UCauction, Jakarta - Seiring dengan perkembangan di industri otomotif Indonesia, saat ini mobil hybrid hingga full listrik makin diminati. Namun banyak yang belum tahu cara kerja dan juga komponen mobil hybrid.
Padahal, sebelum Sobat UC auction memastikan membeli. Sebaiknya mengetahui dahulu dengan benar terkait komponen mobil hybrid, supaya mengetahui betul cara merawatnya dengan tepat.
Bicara mobil hybrid sendiri, kendaraan satu ini mengandalkan dua sumber tenaga yakni mesin bensin dan motor listrik. Asalkan memahami betul komponen-komponen yang tersemat, perawatan mobil bertenaga hibrida bukanlah perkara sulit, Sob!
Nah.. Daripada penasaran dengan komponen mobil hybrid, sebaiknya Sobat membaca ulasan ini sampai habis:
Serupa dengan mobil bermesin konvensional, mobil hybrid memiliki komponen-komponen penting. Seluruh komponen mobil hybrid pun pastinya berperan penting, dan perlu untuk dilakukan pengecekan berkala dan pasti harus dirawat.
Membahas mengenai komponen mobil hybrid tentunya tak lepas dari internal combustion engine atau yang lebih dikenal dengan mesin pembakaran yang berfungsi sebagai motor utama mobil hybrid. Bisa dibilang komponen ini memiliki fungsi yang sama dengan mesin bensin pada umumnya.
Baca juga: Mengulas Teknologi dan Mesin Wuling Almaz RS Pro Hybrid 2023
Di dalam internal combustion engine mobil hybrid juga terdapat komponen lain seperti piston, blok silinder, kepala silinder dan sebagainya. Dengan begitu, internal combustion engine mampu memutar bagian roda mobil.
Cara kerjanya, roda mobil akan diputar secara bergantian oleh internal combustion dan komponen motor listrik sehingga konsumsi bahan bakar jadi lebih efisien.
Namanya mobil hybrid, sudah pasti didukung dengan motor listrik yang bertugas sebagai sumber tenaga kedua, setelah internal combustion engine. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, motor listrik juga berfungsi menggerakkan roda mobil.
Pada pelaksanaannya, untuk menggerakkan roda tersebut, motor listrik tidak menggunakan bensin sebegai sumber tenaga, melainkan menggunakan tenaga dari baterai.
Komponen yang satu ini memiliki mekanisme kerja menyerupai alternator pada mobil konvensional. Generator berfungsi sebagai produsen listrik yang nantinya akan disalurkan ke motor listrik untuk proses pemutaran roda mobil.
Komponen ini juga berfungsi sebagai produsen listrik saat proses pengisian baterai.
Komponen ini berfungsi sebagai penyalur putaran yang berasal dari ICE (mesin pembakaran) dan motor listrik untuk disalurkan ke bagian roda.
Sedangkan untuk power control unit berfungsi sebagai inti pengontrolan dari semua sistem yang tersemat pada mobil hybrid. Dengan adanya komponen power control unit, maka energi listrik dapat dikontrol sesuai kebutuhan dan produksi energi dari setiap sumber tenaga.
Kemudian sumber energi tersebut digunakan untuk kebutuhan memutar roda ketika mobil hybrid berjalan.
Komponen ini berfungsi sebagai tempat penyimpanan tenaga khususnya energi listrik.
Baca juga: Begini Cara Menghilangkan Bekas Stiker di Kaca Mobil, Gampang Sob!
Komponen ini berfungsi sebagai tangki untuk menyimpan bahan bakar bensin layaknya tangki bensin pada mobil konvensional. Nantinya, bensin di dalam tangki ini akan disalurkan ke komponen mesin lainnya ketika mobil hybrid digunakan.
Menyoal sitem pembuangan, komponen mobil hybrid yang satu ini sejatinya juga tersedia di mobil konvensional. Pembedanya pada mobil hybrid biasanya menggunakan fitur katalis tiga arah, pada bagian knalpot sehingga emisi gas buang bisa berkurang.
Komponen ini berfungsi mengkonversi daya listrik DC bertegangan tinggi yang berasal dari baterai traksi menjadi lebih rendah. Dengan begitu, proses pengisian ulang daya pada baterai tambahan dan pengoperasian fitur mobil dapat berjalan dengan baik.
Komponen ini berfungsi menyalurkan tenaga mekanik dari internal combustion engine atau motor listrik untuk memutar roda. Semoga informasi mengenai komponen mobil hybrid ini dapat bermanfaat, Sobat!
(DeF)