UCauction, Jakarta - Dinas Perhubungan Provinsi Bali mulai uji coba DFSK Gelora E yang berlokasi di Kawasan Pura Besakih, Bali pada 21 Juli 2023 lalu yang merupakan salah satu ikon wisata dan kebudayaan di Pulau Dewata. Uji coba ini dilakukan untuk mendukung program ramah lingkungan yang dicanangkan pemerintah Indonesia.
Seperti diketahui pemerintah saat ini terus mendorong penggunaan kendaraan listrik, termasuk di sektor pariwisata yang menjadi arus utama perekonomian di Bali.
"DFSK senantiasa mendukung rencana-rencana pemerintah untuk menghadirkan lingkungan yang lebih hijau di berbagai sektor hidup, karena hal ini juga menjadi misi kami hadir di Indonesia dalam menghadirkan mobilitas yang ramah lingkungan," ujar Marketing Head PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi.
Baca juga: 5 Langkah Merawat Mobil Listrik Ala DFSK, Bukan Perkara Sulit
Rofiqi menegaskan, "Kami menyambut baik uji coba DFSK Gelora E yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Provinsi Bali karena ini menjadi kesempatan baik bagi perusahaan dalam memperkenalkan manfaat-manfaat kendaraan listrik, khususnya DFSK Gelora E, lebih jauh lagi dalam mendukung sektor pariwisata yang berkelanjutan".
Dalam uji coba yang dilakukan Dinas Perhubungan Provinsi Bali, DFSK menyediakan Gelora E model Mini Bus. DFSK Gelora E diklaim cocok menunjang ekosistem pariwisata di Bali yang nyaman, efisien, dan ramah lingkungan sehingga diharapkan bisa meningkatkan kunjungan wisatawan di masa mendatang.
“Bali sebagai destinasi wisata bertaraf global perlu didukung dengan ekosistem yang berkelanjutan, termasuk dari aspek transportasi. Oleh sebab itu, kami mencoba DFSK Gelora E untuk melihat kesesuaian kendaraan listrik untuk mendukung pariwisata di Pulau Dewata,” kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, I Gde Wayan Samsi Gunarta.
Sekadar informasi, unit uji coba DFSK Gelora E memiliki dimensi 4.500mm x 1.680mm x 2.000mm (PxLxT) yang tawarkan kabin luas dan lapan, serta diklaim memiliki kemampuan berkendara yang bisa diandalkan. Mobil ini tersedia dalam dua varian, yaitu Minibus dan Blind Van.
Untuk model Minibus menawarkan kabin dengan kapasitas 7-penumpang yang diklaim cocok untuk digunakan sebagai kendaraan angkutan umum, travel, kendaraan shuttle, bahkan antar-jemput wisatawan dalam mendukung sektor pariwisata.
Sementara untuk model Blind Ban didukung dengan panjang kabin mencapai 2,63 meter dan area kargo mencapai 5 m3 dan cocok untuk kebutuhan logistik, katering, angkutan barang, dan operasional objek wisata.
Baca juga: DFSK dan Seres, Pabrikan Otomotif yang Serupa Tapi Tak Sama
Soal spesifikasinya, Gelora E dibekali dengan baterai Lithium-ion dengan kapasitas 42 kWH dan sanggup untuk menyuplai energi DFSK Gelora E sejauh 300 KM. Untuk pengisiannya tidak memerlukan waktu yang lama, berkat dukungan fast charging sehingga pengisian daya 20-80% hanya membutuhkan waktu 80 menit.
Gelora E juga didukung dengan efisiensi energi yang tinggi dan mampu mengurangi biaya operasional yang ditimbulkan oleh penggunaan kendaraan. Pemilik hanya perlu membayar biaya sebesar Rp 200 per kilometer, atau setara dengan 1/3 dari biaya operasional kendaraan komersial konvensional.
(DeF)