UCauction, Jakarta - Hyundai Motor ASEAN HQ meluncurkan Future Mobility School bekerja sama dengan UNESCO APCEIU (Asia-Pacific Centre of Education for International Understanding) dan Kementerian Pendidikan Korea Selatan, dengan memperluas program pendidikan ke negara-negara ASEAN.
Adapun program Future Mobility School telah berlangsung sejak Agustus 2023 di 12 sekolah yang antara lain tiga di Indonesia, lima di Malaysia, dan empat di Kamboja.
Program Future Mobility School pertama kali dikenalkan oleh Hyundai Motor Company dan Kementerian Pendidikan Korea Selatan pada tahun 2016, dan pada tahun 2023, Hyundai Motor ASEAN HQ bekerja sama dengan UNESCO APCEIU untuk memperluas program Future Mobility School ke negara-negara ASEAN.
Sebanyak 23 guru terampil dari Korea Selatan telah dipilih untuk memberikan berbagai kegiatan pembelajaran kepada siswa-siswa Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas di Indonesia, Malaysia, dan Kamboja.
"Hyundai berkomitmen menggunakan mobilitas untuk kebaikan umat manusia, dan kami percaya bahwa pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk generasi berikutnya, terutama di negara-negara ASEAN dengan bonus demografinya," kata Youngtack Lee, Executive Vice President and Head of Hyundai Motor ASEAN Headquarters.
Lebih lanjut Lee menambahkan, "Future Mobility School adalah salah satu cara kami untuk mempersiapkan para generasi muda di negara-negara ASEAN dalam memahami jalur karir yang sedang berkembang agar mereka dapat menjadi pemimpin dalam industri mobilitas".
Melalui program ini, siswa belajar mengenai inovasi dalam industri mobilitas, seperti sistem pengemudi otonom, elektrifikasi, dan mobilitas ramah lingkungan. Program Future Mobility School dirancang khusus untuk memberikan pengalaman pendidikan melalui proyek-proyek praktis, diskusi, dan lokakarya, melibatkan mereka dalam perjalanan transformasi mobilitas selama beberapa dekade.
Sekadar informasi, Future Mobility School tersedia tiga kelas yang berbeda untuk siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama yakni Eco-Friendly Mobility Saving Our Planet, Making Our Future Mobility, dan Creating a Future City.
Dalam kelas-kelas ini, siswa didorong untuk menunjukkan kreativitas dan visi unik mereka tentang kota dan kendaraan masa depan dengan membuat model dari tanah liat dan menggambar. Siswa juga membuat gantungan kunci dari bahan daur ulang sebagai perkenalan solusi mobilitas ramah lingkungan.
Baca juga: Mengenal Cara Kerja Air Purifier di Hyundai Creta Prime
Siswa sekolah menengah atas mengikuti dua kelas lanjutan yakni Understanding Autonomous Driving Technology dan Autonomous Driving Mobility Experience, di mana mereka mempelajari teknologi keselamatan yang digunakan dalam sistem mengemudi otonom dan membuat model mobil mereka sendiri serta menguji fitur pengemudi otonom secara langsung.
"Salah satu impian saya adalah menjadi disainer mobil," jelas seorang siswa kelas 4 di sebuah sekolah dasar di Kamboja.
Menurut pengakuan siswa tersebut, "Selama program ini, saya belajar banyak tentang mobil dan teknologinya. Saya dapat menemukan seperti apa pekerjaan masa depan saya, dan bahkan mendapat kesempatan untuk membuat model mobil futuristik saya sendiri. Saya harap program ini terus diadakan setiap tahun."
Hyundai Future Mobility School telah memberikan dampak positif pada guru dan siswa, sebagaimana terlihat dalam hasil survei – dalam program sebelumnya di Korea Selatan, 98 persen guru merasa puas dengan program ini, sedangkan 97 persen siswa menjawab bahwa program ini membantu mereka menetapkan jalur karier mereka.
Baca juga: EV Fast Charging Station Hyundai Hadir di Starbucks Adhyaksa, Ngopi Bisa Sambil Ngecas!
Sejak pertama kali diinisiasi pada tahun 2016, lebih dari 46.500 siswa telah berpartisipasi dalam program Future Mobility School di Korea Selatan, di mana mereka belajar tentang masa depan mobilitas dengan berbagai materi pendidikan kreatif.
Harapannya, program tahun 2023 ini juga dapat memberikan pengaruh positif bagi negara-negara ASEAN yang berpartisipasi dan membawa kesuksesan saat dilaksanakan di Filipina dan Thailand pada tahun 2024.
(DeF)