mencegah kecelakaan beruntun

Penyebab dan Cara Mencegah Kecelakaan Beruntun, Wajib Waspada!

calender03-11-2023
clock12:00

UCauction, Jakarta - Kecelakaan beruntun atau tabrakan beruntun masih kerap terjadi, dan menjadi sorotan sejumlah media beberapa waktu terakhir. Tentunya kecelakaan beruntun harus tetap diwaspadai oleh sejumlah pengendara.

Biasanya kecelakaan beruntun terjadi karena pengemudi di belakang yang tidak menjaga jarak aman dengan mobil lain yang berada di depannya. Pun begitu, sejatinya pengemudi di depan juga tak boleh berkendara asal-asalan dan mengandalkan kewaspadaan pengguna jalan lainnya.

Untuk mencegah kecelakaan beruntun, sebaiknya pengemudi mengetahui betul apa saja yang jadi pemicunya! Penasaran? Yuk simak ulasan lengkapnya berikut ini:

Pemicu Kecelakaan Beruntun


Ada sejumlah pemicu terjadinya kecelakaan beruntun, yang tentunya bisa diwaspadai oleh pengemudi. Mengingat tabrakan beruntun bisa terjadi kapan saja dan kepada siapa saja. 

Untuk itu, sebaiknya pengemudi mengetahui betul apa yang bisa memicu terjadinya kecelakaan beruntun.

1. Menjadi Lane Hogger

Lane hogger adalah pengemudi yang tidak memperhatikan kecepatan kendaraan dan melaju pelan di lajur cepat. Biasanya dilakukan karena melihat lajur kanan yang kosong sehingga tidak mau menggunakan lajur tengah atau kiri. Risiko ditabrak dari belakang sangat besar, jika pengemudi memaksakan menjadi lane hogger. 

2. Tidak Mau Jaga Jarak Aman

Saat ini bahkan ada orang yang secara demonstratif menempel truk di depannya dan posting di social media. Tindakan tersebut jelas sangat berbahaya. 

Apabila menghadapi situasi darurat, pengemudi akan kesulitan melakukan pengereman mendadak meskipun mobil telah dilengkapi fitur safety canggih sekalipun. 

3. Berkendara di Bahu Jalan Tol


Dalam banyak kasus, ada kendaraan darurat ditabrak dari belakang oleh penyerobot bahu jalan atau menabrak mobil lain di lajur utama akibat menghindar dari mobil yang berhenti darurat di bahu jalan. 

4. Main Ponsel

Penyebab kecelakaan beruntun yang belakang kerap terjadi, karena pengemudi bermain ponsel. Padahal kondisinya sedang melaju kencang di jalur cepat.

Dalam kondisi ini tentunya pengemudi tidak waspada dan kurang memperhatikan mobil di depan untuk segera mengurangi kecepatan atau bahkan mobil pindah lajur atau berkurang kecepatannya tanpa disadari, padahal dari belakang ada mobil lain yang bisa jadi menyambar mobil di depannya.

5. Mengantuk

Meski hanya sepersekian detik, mobil dapat pindah lajur atau berkurang kecepatannya tiba-tiba saat pengemudi mengantuk. Tentu sangat berisiko dan dapat menyebabkan tabrakan beruntun. Solusi paling tepat untuk mengantuk hanya satu, yaitu tidur meskipun hanya 15 menit. 

6. Pindah Lajur Sembarangan

Memaksakan diri pindah lajur, terutama ke lajur cepat, padahal ada mobil lain dari belakang, bisa memicu kecelakaan beruntun. Ada kasus pula pengemudi tidak mengecek spion dan menyalakan lampu sein ketika pindah lajur sehingga pengguna jalan di belakang tidak mengetahui. 

7. Melanggar Aturan Lalu Lintas

Aturan lalu lintas dibuat untuk dipatuhi, seperti rambu batas kecepatan dan dilarang menyalip. Termasuk marka jalan seperti garis lurus yang berarti tidak boleh pindah lajur. Banyak yang masih melanggar akibat seenaknya sendiri saat mengemudi mobil. 

Cara Pencegahannya


Sejatinya ada sejumlah upaya pencegahan kecelakaan beruntun yang mungkin bisa dilakukan oleh pengemudi. Supaya perjalanan dapat berjalan aman dan juga lancar.

1. Jaga Jarak Aman

Cara termudah mencegah kecelakaan beruntun dengan teknik berhitung tiga detik. Harapannya, waktu 3 detik cukup untuk merespons situasi darurat seperti ketika lampu rem mobil di depan tiba-tiba menyala. Jarak aman dengan kendaraan di depan juga harus ditambah ketika laju mobil semakin cepat.

2. Ikuti Aturan Kecepatan di Jalan

Mobil yang terlalu pelan membuat kendaraan lain di belakang sulit mengantisipasi jarak dan laju mobil. Sedangkan mobil yang terlalu kencang berpotensi menabrak kendaraan lain di depan jika gagal dikendalikan. Berjalanlah sesuai aturan dan kebutuhan, termasuk dalam memilih lajur jalan.

3. Jangan Menjadi Lane Hogger

Lajur kanan jalan hanya untuk mendahului. Segera kembali ke lajur tengah atau kiri kalau sudah mendahului kendaraan lain. Jangan memaksakan untuk mengemudi di lajur kanan meskipun kondisinya sedang sepi.

Risiko kena tabrak ataupun terjadi kecelakaan beruntun dari belakang sangat besar kalau diabaikan.

4. Fokus dan Waspada

Mengemudikan mobil merupakan kegiatan penuh waktu yang tidak bisa disambi dengan aktivitas lain supaya perhatian tetap fokus dan waspada. Luaskan pandangan ke sekitar mobil untuk mengantisipasi risiko pergerakan kendaraan lain. 

Simpan ponsel dan persiapkan segala kebutuhan mengemudi dengan baik, agar perhatian tidak terdistraksi. Langkah ini jadi salah satu cara tepat untuk mencegah kecelakaan beruntun

5. Selalu Cek Spion Mobil

Cek spion secara berkala membuat pengemudi dapat memantau kondisi sekitar mobil. Alhasil dapat melakukan manuver yang aman bagi kendaraan di belakang.

Jika terjadi kondisi darurat, segera lihat spion untuk memastikan mobil di belakang tidak lepas kendali dan tentu bisa menghindari kecelakaan beruntun.

6. Lakukan Perawatan Kendaraan Secara Berkala


Terakhir yang jadi upaya mencegah kecelakaan beruntun, pemilik kendaraan harus memastikan sistem pengereman mobil dapat berfungsi dengan baik, termasuk lampu rem menyala supaya tidak ditabrak dari belakang. 

Untuk memastikan mobil sanggup bereaksi guna mencegah kecelakaan beruntun, lakukan servis berkala untuk menjaga kondisi mobil. Dalam hal ini khusus untuk pengguna Toyota bisa mengunjungi bengkel Auto2000 atau order layanan THS – Auto2000 Home Service untuk servis berkala lewat Auto2000 Digiroom. 

“Kecelakaan beruntun dapat dicegah jika AutoFamily paham pemicu dan cara mencegahnya terjadi. Selain itu, pastikan pula kondisi mobil selalu prima saat berkendara, seperti mesin sehat, AC dingin, dan tidak kalah penting sistem rem mobil tidak bermasalah untuk mencegah kecelakaan beruntun. Segera booking via Auto2000 Digiroom dan manfaatkan promo yang kami tawarkan,” jelas Nur Imansyah Tara, Aftersales Business Division Head Auto2000.

(DeF)