langganan-baterai-vinfast

Skema Langganan Baterai VinFast, Benarkah Lebih Hemat?

calender04-04-2024
clock08:00

UCauction, Jakarta - VinFast Indonesia menawarkan sesuatu yang berbeda, dibandingkan pabrikan mobil listrik lainnya, yakni skema langganan baterai (battery subscription). Ketentuan itu terbilang inovatif, untuk memberikan warna baru di pasar kendaraan elektrik di Tanah Air.

Dalam keterangan resminya kepada UC auction, VinFast Indonesia akhirnya membeberkan biaya langganan baterai kepada calon konsumen mereka. Menariknya, biaya berlangganan baterai VinFast dikenakan harga awal yang jauh lebih terjangkau untuk mobil listrik yang dibeli.

Diumpakan, biaya rendah yang dimaksud setara dengan uang muka pembelian dari mobil bermesin bensin konvensional. Sisa biaya yang terkait dengan baterai kemudian ditanggung melalui biaya berlangganan bulanan. Dalam hal ini, pemilik mobil listrik tidak perlu melakukan deposit untuk baterai berlangganan.

Seperti dijelaskan CEO VinFast Indonesia, Tran Quoc Huy, ketentuan berlangganan baterai ini tetap jauh lebih rendah.

“Ketentuan berlangganan baterai perusahaan memastikan bahwa gabungan biaya berlangganan baterai dan pengisian daya tetap jauh lebih rendah dibandingkan mengoperasikan mobil berbahan bakar bensin,” ujarnya.

Baca juga: Strategi Sewa Baterai VinFast Jadi Pemikat Beralih ke Mobil Listrik

Nah.. Buat Sobat UC auction yang pengin tahu lebih dalam mengenai skema langganan baterai VinFast, berikut ini kami berikan ulasan lengkapnya:

Mengetahui Skema Langganan Baterai VinFast


Lebih dalam membahas skema langganan baterai VinFast, pabrikan membanderol biaya berlangganan untuk model VFe34 ditawarkan mulai Rp 1,5 juta per bulan untuk jarak hingga 3.000 km dan Rp 2,6 juta per bulan untuk masa pakai baterai melebihi 3.000 km.

Jika dikalkulasi, ambang batas 3.000 km per bulan (setara 100 km per hari) diklaim telah melalui survei kebiasaan mengemudi rata-rata masyarakat di Indonesia. Skema berlangganan ini, sekaligus menjawab kekhawatiran konsumen terhadap degradasi atau penurunan kualitas baterai yang umum ditemui di mobil-mobil listrik.

Selanjutnya, saat baterai mulai mengalami penurunan kualitas di bawah 70 persen dari kapasitas awal. Pabrikan bakal melakukan penggantian baterai gratis, jadi konsumen bisa bebas dari potensi biaya penggantian baterai baru yang timbul di tahun-tahun selanjutnya pasca pembelian.

Dengan skema ini, CEO VinFast optimis mampu menarik masyarakat untuk memiliki lini produk VinFast dan menghasilkan nilai jual yang lebih tinggi untuk kendaraannya.

Baca juga: Dealer VinFast Depok dan Medan Siap Beroperasi, Di Sini Lokasinya

“Sistem ini juga memiliki potensi membuat kendaraan VinFast lebih menarik bagi pelanggan yang khawatir tentang retensi nilai mobil listrik dalam jangka panjang,” jelas Tran Quoc Huy.

Sekadar informasi tambahan, VinFast sudah menjalin kerja sama dengan penyedia baterai mobil listrik terpercaya yang memiliki tingkat kemampuan daur ulang hingga 95 persen. Sebagai upaya pengelolaan baterai bertanggung jawab, VinFast memanfaatkan kembali baterai lama sebagai unit penyimpanan energi.

Keuntungan berlangganan baterai VinFast, pemilik kendaraan akan diuntungkan dalam biaya perawatan baterai yang digratiskan pabrikan. Menilik perjalanannya, VinFast sukses menerapkan skema ini di Vietnam yang diyakini memiliki banyak kesamaan dengan Indonesia.

(DeF)