electronic stability program

Ini Khasiat Electronic Stability Program (ESP) yang Tersedia di Mobil Modern

calender11-12-2023
clock11:00

UCauction, Jakarta - Saat ini di sejumlah wilayah di Indonesia sudah memasuki musim penghujan. Ketika mengemudi, fitur Electric Stability Program (ESP) ternyata sangat membantu ketika berkendara.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi curah hujan di Indonesia akan terus mengalami peningkatan hingga Februari 2024 mendatang. Maka menjadi penting agar pengguna mobil untuk meningkatkan kewaspadaannya dalam mengemudi terutama di jalanan yang basah dan licin.

Tak sebatas harus berhati-hati ketika berkendara, khusus untuk pengguna mobil Suzuki bisa memanfaatkan fitur Electronic Stability Program. Karena fitur ini bertugas menjaga mobil tetap stabil dan memberi kontrol lebih pada pengemudi ketika menghadapi kondisi berbahaya.

Hariadi selaku Asst. to Service Dept. Head PT Suzuki Indomobil Sales menerangkan fitur Electronic Stability Program memiliki peranan penting dalam meningkatkan keselamatan berkendara khususnya pada kondisi rawan seperti hujan. 

“Fitur ESP ini sangat penting peranannya dalam menjaga keselamatan saat berkendara. Di jalan banyak ditemui kejadian tidak terduga, terlebih pada saat hujan,” jelas Hariadi.

Baca juga: Cara Beli Mobil di Lelang, Aman Dalam Satu Genggaman

Dengan membiarkan fitur ESP aktif, tambah Hariadi, pengemudi dapat lebih rileks saat mengemudi karena ESP akan berperan cepat mendeteksi kondisi perjalanan dan manuver mobil, serta secara otomatis melakukan koreksi dari sistem pengereman maupun kestabilan. Jika diperlukan untuk mendapatkan traksi terbaik yang memberikan rasa aman bagi pengemudi.

"Sebagian besar model mobil penumpang Suzuki juga telah dilengkapi ESP seperti Grand Vitara, New XL7 Hybrid, All New Ertiga Hybrid, Baleno, Jimny, Ignis hingga S-Presso," bebernya.

Apa Itu Electronic Stability Program (ESP)?


Memebahas lebih mendalam mengenai fitur Electronic Stability Program, fitur ini merupakan sistem keselamatan aktif yang dirancang untuk membantu menjaga stabilitas saat menikung jika roda depan atau roda belakang tergelincir, serta mempertahankan traksi pada saat terjadi percepatan pada permukaan jalan yang tidak rata atau licin. 

Dengan kata lain, ketika ESP mendeteksi potensi selip atau kehilangan traksi pada roda, maka sistem ESP akan secara otomatis merespon dengan cara mengurangi tenaga mesin atau membagi tenaga pada roda penggerak yang lebih memerlukan, serta mengendalikan tekanan pengereman kepada roda secara selektif sehingga mengurangi resiko kecelakaan. 

Baca juga: Penyebab dan Cara Mencegah Kecelakaan Beruntun, Wajib Waspada!

Mengenal Sistem ESP


Untuk setiap pengemudi ketahui, fitur ESP dapat mengendalikan 4 sistem keselamatan aktif, mulai dari lain Anti-lock Brake System (ABS), Sistem Brake Assist, Sistem Kontrol Traksi, dan Sistem Kontrol Stabilitas yang masing-masing menunjang kinerja sistem deselerasi maupun penerus tenaga ke setiap roda yang secara otomatis aktif ketika kendaraan mendeteksi terjadinya kondisi abnormal pada kecepatan roda mobil.

Sistem ABS berperan untuk menghindari terkuncinya sistem rem dan roda sehingga pengemudi dapat menjaga arah mobil saat melakukan pengereman keras di jalan licin atau pengereman mendadak. 

Di saat yang bersamaan pengemudi melakukan pengereman darurat, maka sistem Brake Assist akan langsung aktif memberikan bantuan tekanan pengereman lebih besar agar kendaraan berhenti lebih cepat. 

Pada kondisi jalan yang licin akibat hujan atau media penghambat lainnya, sensor pada sistem Kontrol Traksi akan secara otomatis aktif untuk membatasi putaran roda sehingga mencegah selip saat kendaraan mulai bergerak. 

Sedangkan, Sistem Kontrol Stabilitas yang akan memberikan pengendalian terpadu pada rem, kontrol traksi, dan kontrol mesin agar kestabilan kendaraan tetap terjaga sekalipun pada kondisi setir kemudi diputar secara mendadak.

Kehadiran fitur Electoric Stability Program sendiri memiliki banyak manfaat, seperti membantu respon pengemudi dan mencegah kehilangan kontrol mobil pada situasi yang darurat.

Perannya juga penting untuk mencegah understeer (kecenderungan mobil meluncur lurus saat berbelok di tikungan) maupun oversteer (kondisi bagian belakang mobil kehilangan traksi dan keluar dari sisi tikungan), hingga mereduksi resiko aquaplaning (berkurangnya traksi roda diakibatkan lapisan air yang berada di atas permukaan jalan).

(DeF)