UCauction, Jakarta - Tidur di mobil, ternyata dapat membahayakan nyawa setiap orang. Seperti contohnya yang sempat viral beberapa waktu lalu, yang menyebutkan bahwa hal itu terjadi karena keracunan AC, padahal hal itu tidak tepat.
Sejatinya korban meninggal lantaran keracunan gas Carbon Monoksida (CO) yang masuk ke dalam kabin kendaraan. Gas CO tidak dapat dihindarkan, karena merupakan sisa pembakaran yang dikeluarkan via knalpot.
Bahaya yang kerap timbul, gas yang masuk menggantikan oksigen di dalam darah. Ketika mengikat sel darah, merampas oksigen jantung, otak dan organ vital lainnya. Hal inilah yang membuat pengemudi ataupun penumpang rentan mengalami keracunan gas CO, karena sifat gas yang tidak berbau sehingga sulit untuk dikenali.
Biasanya Gas CO yang masuk ke dalam mobil menjadi sangat berbahaya, karena gejala keracunan gas sulit disadari. Contohnya saja badan lemas, mengantuk, sakit kepala, mual, muntah, sakit pada dada, dan seperti berhalusinasi.
Apabila kadarnya sudah tinggi, dapat mengakibatkan seseorang hilang kesadaran. Lantaran ciri-cirinya tersamarkan, begitu sadar akan sulit mencari pertolongan, karena badan terlalu lemas, bahkan untuk sekadar membuka pintu mobil.
Baca juga: 5 Cara Mengemudi Untuk Wanita, Pahami Dengan Benar!
Maka dari itu, banyak korban keracunan gas CO yang tidak tertolong lantaran menghirup gas berbahaya ini, saat dalam kondisi tidur di mobil dalam kondisi AC menyala.
Kadang penumpang memaksakan tidur dengan menyalakan AC supaya kabin tetap dingin. Padahal, kabin tertutup rapat dan mesin mobil beroperasi supaya AC tetap dingin.
Begitu gas CO berhasil masuk ke dalam kabin dan kadarnya meningkat karena tidak ada ventilasi udara, maka penumpang akan keracunan gas yang tidak berciri tersebut.
Umumnya masuknya gas CO ke dalam kabin, saat mungkin pengemudi atau penumpang tidur di mobil. Disebabkan oleh kondisi knalpot yang mungkin sudah karat, pipa knalpot mengalami kebocoran, yang mengakibatkan gas buang keluar terjadi di bawah dek mobil.
Padahal pipa knalpot sudah didesain ke belakang mobil, supaya gas buang tidak keluar di bawah dek dan masuk ke dalam kabin. Gas buang yang terakumulasi bisa menyusup masuk ke dalam kabin jika ada lubang meskipun hanya seujung jarum.
Apalagi kalau sampai tercipta lubang yang cukup besar akibat karat di bodi mobil, terutama di dek bawah. Kalau tidak diatasi, karat akan menyebabkan bodi berlubang dan membuka jalur masuknya gas buang.
Baca juga: Motor Hilang Saat Kredit Belum Lunas? Ini Langkah Penanganannya
Tak hanya itu saja, karet bodi yang sudah mengalami kegetasan dapat menjadi akses masuk gas CO, dan ini terdeteksi di firewall antara kabin dan ruang mesin.
Melansir dari keterangan resmi Auto2000, setidaknya ada beberapa hal yang wajib dilakukan untuk mencegah keracunan gas CO di dalam kabin mobil.
1. Saat mobil berhenti, jangan duduk di dalam mobil dalam jangka waktu lama. Padahal di saat bersamaan, mesin mobil dan AC tetap nyala. Hal buruk bisa saja terjadi, terlebih ketika mobil parkir didalam gedung parkir, garasi, atau ruang tertutup lainnya.
2. Kalau terpaksa berdiam di dalam mobil, buka sedikit kaca samping sekitar 3-5 cm untuk membantu sirkulasi udara luar. Tapi solusi ini tidak dianjurkan, karena risiko keracunan tetap tinggi, khususnya kalau ada anak kecil atau lansia.
3. Segera keluar dari mobil saat mulai terasa gejala awal seperti tiba-tiba mengantuk, badan lemas, atau pusing padahal kondisi badan sehat. Kalau badan terlalu lemah, tekan klakson kuat-kuat untuk memancing perhatian orang di luar mobil.
4. Rutin servis berkala menjadi kunci utama mencegah keracunan gas CO di dalam mobil. Ketika servis berkala, seluruh komponen mobil diperiksa, termasuk potensi kebocoran di kabin mobil, dan mesin beserta saluran gas buang.
“Kadar gas CO dapat dijaga di bawah ambang batas dengan rutin servis berkala di bengkel Auto2000 atau memanggil layanan THS – Auto2000 Home Service,” ujar Nur Imansyah Tara, Marketing Division Head Auto2000 dalam keterangan resmi kepada UC auction.
Lebih lanjut Ia menegaskan, "Selain itu, servis berkala juga dapat membantu mendeteksi kalau ada kebocoran di kabin mobil yang dapat berbahaya kalau sampai kemasukan gas beracun, termasuk potensi kerusakan pada saluran knalpot".
(Deni)