suzuki-carry-angkutan-umum

Kontribusi Suzuki Carry Mendukung Angkutan Umum di Indonesia

calender25-04-2024
clock12:00

UCauction, Jakarta - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam menggunakan transportasi umum, sebagai aksi bersama untuk menjaga lingkungan. Upaya itu dilakukan dalam rangka memperingati hari Angkutan Nasional yang jatuh pada 24 April 2024 kemarin.

Seperti diketahui, Suzuki Indonesia menjadi salah satu produsen kendaraan komersial ringan di Indonesia. Pabrikan berlogo 'S' itu memberi dampak besar pada perkembangan angkutan umum di Indonesia, melalui Suzuki Carry yang kerap digunakan sebagai angkutan kota (angkot).

Seiring dengan waktu, Suzuki Carry terus bertransformasi dan kini makin modern. New Carry menawarkan sejumlah ubahan, dan tentunya makin fungsional saat ini menunjang segala kebutuhan.

"Pada hari Angkutan Nasional ini Suzuki turut memperingati kembali komitmen kami untuk terus berkontribusi terhadap penyediaan kendaraan yang handal bagi kepentingan masyarakat Indonesia," jelas Sukma Dewi, Asst. to Dept. Head of Fleet Business & Sales Support PT SIS.

Sedikit mengulas sejarah Suzuki Carry, mobil ini mulai diproduksi di dalam negeri sejak tahun 1970-an. Sesuai dengan peruntukannya, Carry banyak digemari dan menjadi andalan kendaraan para wirausahawan Tanah Air.

Baca juga: Ini Pesan dan Kesan Konsumen Suzuki Jimny 5 Pintu

Selama hampir 50 tahun perjalanannya, Suzuki Carry mengukuhkan market share tertinggi di segmen kendaraan niaga ringan Indonesia. Selain wirausaha, Carry juga identik dengan industri angkutan umum Indonesia. 

Pada tahun 1978, untuk pertama kalinya Carry di Kota Manado, Sulawesi Utara diubah menjadi angkutan kota yang kemudian diadopsi ke berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Jakarta.

Jakarta sendiri dikenal dengan angkutan umum yang beragam dan jumlah trayek yang banyak. Terdata hingga saat ini terdapat setidaknya 11 operator utama angkot yang berpartisipasi dalam pengadaan dan peremajaan angkot di Jakarta.

Populasi Suzuki Carry Jadi Angkutan Perkotaan


Perjalanan Suzuki Carry sebagai angkutan umum terus berlanjut. Di mana New Carry digunakan lebih dari 50% unit Mikrotrans yang beredar melalui para operator angkot di bawah naungan PT Transportasi Jakarta. 

Dalam setiap inovasi karoseri angkot, New Carry selalu berhasil menyesuaikannya dengan standar dan arahan dari pemerintah. Pada tahun 2019 pemerintah DKI Jakarta menginisiasi inovasi angkot yang nyaman dengan fasilitas AC, penunjuk arah, LED Trayek, dan CCTV pada unit Miktrotrans.

Kendaraan niaga Suzuki itu jadi unit pertama yang dijadikan Mikrotrans percontohan dengan layanan trayek Cikini - Gondangdia.

Dalam pengembangannya, pemerintah Jakarta telah mengatur peraturan karoseri angkot, agar tampilan interior dan eksteriornya mencerminkan citra angkutan umum yang berkualitas, nyaman, dan aman. 

Peraturan yang tertuang pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 turut menertibkan keseragaman badan kendaraan yang meliputi kaca-kaca, pintu, engsel, tempat duduk, pemasangan tanda kendaraan, hingga fasilitas di dalamnya.

Sekadar informasi, Suzuki Carry memiliki sejumlah kelebihan seperti daya angkut mencapai 1 ton. Carian tepat guna yakni opsi sasis atau pick-up sehingga memudahkan operator untuk memilih tipe yang paling tepat untuk di karoseri. 

Baca juga: Suzuki Gelar Recall Jimny 3 Pintu Untuk Perbaikan Komponen Ini

Secara dimensi, New Carry juga lebih lebar (1675 mm) yang menyuguhkan ruang kabin lapang ketika digunakan sebagai angkutan umum. Mesin yang digunakan pun tangguh dan praktis dalam perawatannya, dengan ketersediaan suku cadang terjangkau dan jaringan servis yang luas.

Selain angkutan kota, New Carry juga banyak dijumpai dengan berbagai model yang berbeda-beda seperti mobil boks untuk mengantar logistik maupun paket, coffee truck, ambulance, dan juga lain sebagainya.

“Karoseri New Carry menjadi sarana transportasi umum merupakan salah satu kebanggan bagi Suzuki. Karena hal ini membuktikan bahwa Suzuki selalu menghadirkan unit yang kompeten untuk mendukung kegiatan berbagai industri, salah satunya industri angkutan umum,” pungkas Sukma.

(DeF)