home charging

Mengenal 2 Opsi Instalasi Home Charging, Pelajari Dengan Tepat!

calender18-10-2024
clock12:00

UC auction, Jakarta - BYD Haka Auto menawarkan dua opsi solusi home charging untuk konsumen setia mereka di Indonesia. Melalui opsi home charging, diharapkan memberikan kemudahan bagi pemilik kendaraan listrik dalam mengisi daya di rumah yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Asep Amar selaku Service Manager BYD Haka Bintaro menerangkan, pihaknya menyediakan dua opsi instalasi home charging yang bisa dimanfaatkan oleh para pengguna mobil listrik BYD.

“Setiap dealer BYD Haka Auto memberikan dua opsi instalasi home charging untuk memudahkan konsumen dalam pengisian daya kendaraan listrik di rumah mereka,” jelas Asep.

Lebih jauh Ia pun menambahkan bahwa tidak semua biaya home charging ditanggung oleh pabrikan. Konsumen perlu menanggung beberapa biaya, seperti biaya penambahan daya listrik atau pemasangan baru, yang sesuai dengan tarif resmi PLN. Hal ini termasuk biaya sistem grounding, survei PLN, dan biaya sambungan listrik baru.

Baca juga: 9 Dealer Baru BYD Resmi Beroperasi di Indonesia, Gandeng Arista Group!

Penjelasan Mengenai Dua Alternatif Home Charging BYD


Bagi masyarakat yang tertarik untuk membeli lini produk elektrik BYD, kedua opsi instalasi home charging BYD tersedia untuk setiap transaksi pembelian BYD Seal, Atto 3, dan Dolphin. Khusus untuk BYD M6, pembeli akan dikenakan biaya tambahan Rp 10 juta untuk skema standar dan penggunaan perangkat home charging yang direkomendasikan, yakni lansiran Delta, Haleyora Power (anak Perusahaan PLN), hingga ABB.

Nah.. Untuk diketahui, setiap pemilik kendaraan listrik BYD wajib memerhatikan penggunaan home charging. Karena jika tidak sesuai rekomendasi pabrikan, berpotensi menggugurkan garansi baterai kendaraan. Adapun dua alternatif yang bisa jadi pilihan konsumen meliputi: 

Opsi 1: Penambahan Daya Listrik

Pada opsi pertama, BYD Indonesia menanggung beberapa komponen penting, termasuk perangkat EV Charger, biaya teknisi, instalasi material, dan upgrade power meter hingga 11 kWh (hanya untuk fase 1). Sementara konsumen menanggung biaya sistem grounding, perizinan, dan tambahan kabel sesuai tarif resmi PLN.

Opsi 2: Pemasangan Instalasi Baru

Konsumen yang memerlukan instalasi baru akan mendapatkan dukungan dari BYD Indonesia selaku APM atau perwakilan principal di Indonesia, mencakup perangkat EV Charger dan pemasangan power meter baru hingga 7.7 kWh (hanya untuk fase 1). Pemilik kendaraan hanya perlu membayar biaya sistem grounding, survei PLN, biaya sambungan listrik, dan pendaftaran pengguna listrik baru.

Baca juga: Recall BYD Berdampak Pada 90 Ribuan Unit Dolphin dan Atto 3

Menyoal kesiapan memiliki kendaraan listrik, Asep Amar menegaskan pentingnya sistem grounding untuk keamanan listrik di rumah. PLN merekomendasikan kapasitas daya minimum 7.700 VA untuk kebutuhan pengisian mobil listrik. Proses pengajuan home charging dapat dipantau melalui situs resmi PLN di layanan.pln.co.id.

"Untuk pemakaian harian sebaiknya menggunakan portable charging atau home charging 7.7 kW hingga 11 kW. Sementara kalau untuk DC fast charging jika dalam kondisi mendesak saja. Ya, memang pengisian home charging lebih lama durasi waktu pengisian dayanya dibanding DC charging, tapi untuk battery health-nya akan lebih terjaga," pungkas Asep.

Selain itu, fasilitas home charging ini juga terintegrasi dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) melalui aplikasi Charge.IN dari PLN yang memungkinkan konsumen memantau proses pengisian daya secara digital.

Well.. Buat Sobat UC auction yang ingin mengetahui update terbaru seputar dunia lelang dan kabar otomotif, bisa mengunjungi website kami di www.UCauction.co.id atau hubungi Hallo UC di 0811 9009 404.

(DeF)