berkendara hemat suzuki fronx

Tips Berkendara Hemat Mengemudikan Suzuki Fronx

calender26-06-2025
clock09:00

UC auction, Jakarta - Para pengguna Suzuki Fronx wajib tahu, cara berkendara hemat. Baik untuk penggunaan perkotaan, maupun berkendara antar kota alias perjalanan jauh.

Meski sejatinya mobil ini menawarkan tingkat efisiensi bahan bakar dan energi yang optimal. PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sendiri kami rasa cukup cerdas dalam meracik dapur pacu Suzuki Fronx, baik yang bermesin mild hybrid maupun bensin konvensional.

Di atas kertas, Suzuki Fronx tersedia dalam dua opsi pilihan mesin yakni K15B dan K15C mild hybrid. Dari hasil pengujian tim UC auction, dengan rute keliling kota Bandung, Jawa Barat.

Untuk Suzuki Fronx bermesin hybrid, catatan konsumsi BBM-nya mencapai 44,87 km/liter. Sedangkan unit yang kami uji,  yang usung mesin non hybrid, catatan konsumsi BBM-nya cukup impresif yakni 28,55 km/liter.

Berbekal teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) pada mesin K15C, efisiensi berkendara tidak hanya bisa diupayakan sebelum melakukan perjalanan, namun saat di perjalanan itu sendiri. Kombinasi itu dapat memberikan keuntungan bagi pengendara, terutama dalam penghematan konsumsi bahan bakar.

“Efisiensi tidak lahir dari satu fitur tunggal, melainkan dari perilaku konsisten dan cara mengemudi yang lebih bijak. Suzuki Fronx hadir untuk membantu pengendara mencapai titik efisiensi secara lebih mudah tanpa merubah kebiasaan, ataupun merogoh kocek lebih dalam,” jelas Harold Donnel selaku 4W Marketing Director PT SIS.

Dari hasil pengalaman kami berkendara hemat mengemudikan Suzuki Fronx, setidaknya ada tiga hal yang menjadi faktor pendukung yang mungkin bisa diterapkan.

Baca juga: Konsumsi BBM Suzuki Fronx, Bermesin Hybrid dan Non-Hybrid

1. Persiapkan kendaraan sebelum perjalanan


Ketika ingin berkendara hemat mengemudikan Suzuki Fronx, sejatinya perlu memperhatikan hal-hal sederhana. Contohnya memastikan tekanan angin ban sesuai rekomendasi pabrikan yang berperan besar dalam mengurangi rolling resistance yang memperberat kerja mesin.

Mesin K15C yang presisi dan memiliki thermal efficiency yang baik mampu beroperasi secara baik tanpa perlu dipanaskan terlalu lama. Dalam kondisi normal, kebutuhan memanaskan mesin seperti di pagi hari hanya memerlukan waktu singkat. 

Alhasil mampu meminimalisir terpakainya bahan bakar yang tidak perlu, seperti hanya untuk menunggu sampai mesin kendaraan mencapai suhu optimal dan siap dijalankan.

Ketika perjalanan juga mengoptimalkan fitur Apple CarPlay dan Android Auto pada head unit 9 inci membantu pengemudi menghubungkan peta elektronik di smartphone agar lebih mudah dan aman dilihat selama perjalanan. 

Pengendara bisa terlebih dahulu merencanakan rute paling hemat waktu dan bahan bakar. Pasalnya efisiensi tidak hanya dimulai ketika mobil bergerak, tetapi sejak sebelum perjalanan dimulai.

Selain itu, membawa barang dengan jumlah seperlunya, serta menyetel suhu AC pada level moderat juga berkontribusi dalam menjaga konsumsi bahan bakar tetap efisien. 

Baca juga: Eksplor Fitur Keselamatan Suzuki Fronx, Sejak yang Termurah!

2. Mendayagunakan fitur pendukung efisiensi 


Berhenti di lampu merah atau terjebak kemacetan adalah bagian tak terelakkan dari rutinitas kota. Pada momen inilah fitur Engine Auto-Stop sebagai salah satu peran dari sistem SHVS akan bekerja secara otomatis mematikan mesin saat kendaraan berhenti dan menunggu, lalu menyalakannya kembali secara halus saat pedal gas diinjak.

Teknologi ini bukan hanya melakukan penghematan penggunaan bahan bakar, tetapi sekaligus bisa mengurangi emisi tanpa mengganggu kenyamanan berkendara.

Saat melaju di jalan bebas hambatan, gaya mengemudi konstan dengan putaran mesin rendah dengan transmisi di gigi tertinggi juga bisa menjadi metode mencapai efisiensi. Sebaliknya, akselerasi mendadak justru memperbesar konsumsi energi.

Jika pengendara membutuhkan akselerasi lebih seperti saat menyalip atau menanjak, maka sistem SHVS akan memberikan peran acceleration assist untuk membantu putaran mesin bekerja lebih ringan. Bantuan tersebut dapat diraih tanpa memerlukan pijakan pedal akselerator yang lebih dalam.

3. Gunakan keuntungan SHVS berulang kali lewat Regenerative Braking 


Energi yang digunakan untuk menjalankan sejumlah peran sistem SHVS bersumber dari listrik yang tertampung di lithium-ion battery. Seiring dengan intensitas penggunaan, maka diperlukan pengisian ulang daya listrik tersebut agar dapat digunakan secara terus menerus atau berulang kali. 

Kebutuhan ini dimudahkan lewat proses regenerative braking yang secara sistematis mengubah energi kinetik saat mobil melakukan deselerasi, menjadi energi listrik terbarukan.

Tidak hanya itu, mengoptimalkan efisiensi juga bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknik gliding atau engine braking ketika sudah mengantisipasi perlunya deselerasi di sejumlah ruas perjalanan. 

Sisi positif lain yang dapat didapatkan antara lain seperti mengurangi kebutuhan pengereman mendadak. Sehingga penggunaan energi lebih hemat, laju kendaraan lebih halus, dan risiko berkendara lebih rendah.

“Kami berharap setiap pengendara Suzuki Fronx dapat merasakan manfaat nyata dari efisiensi energi tanpa mengorbankan kenyamanan. Menerapkan kebiasaan berkendara secara bijak dapat membantu anda mewujudkan komitmen bersama terhadap masa depan yang lebih hijau, sekaligus menikmati setiap kilometer dengan lebih hemat dan menyenangkan,” tutup Harold.

Well.. Buat Sobat UC auction yang ingin mengetahui informasi terkini seputar dunia lelang dan kabar otomotif terbaru, bisa mengunjungi website kami di www.UCauction.co.id atau hubungi Hallo UC di 0811 9009 404.

(DeF)