mencegah rem blong

Tips Mencegah Rem Blong di Bus, Pahami Dengan Tepat

calender14-07-2025
clock14:00

UC auction, Jakarta - Kendaraan niaga seperti bus masih jadi pilihan moda transportasi untuk perjalanan jauh. Bagi pengemudi dan pemilik layanan bus, sebaiknya mengetahui cara mencegah rem blong di bus, sebelum melakukan perjalanan.

Upaya penting yang bisa diperhatikan salah satunya adalah dalam memasang ban yang tidak boleh dilakukan sembarangan. Karena ban memiliki beberapa kategori dan perlu disesuaikan peruntukannya.

Oleh karena itu, sebaiknya pemilik kendaraan niaga seperti truk, bus, bahkan van cermat dalam memilih ban yang digunakan. Tujuannya tentu untuk dapat mencegah hal-hal yang mungkin terjadi seperti ban pecah, ban sobek, dan lainnya.

Berangkat dari fenomena yang ada, Hankook Tire pun memberikan tips penting yang bisa dilakukan oleh penyedia layanan transportasi bus dan pengemudi untuk mencegah rem blong di bus.

Baca juga: Wajib Kuras Minyak Rem Secara Berkala, Ini Alasannya

1. Jangan Membawa Muatan Berlebih Jadi Upaya Mencegah Rem Blong di Bus


Pada Peraturan Nomor 55 Tahun 2012, dijelaskan mengenai Jumlah Berat yang Diperbolehkan (JBB) dan Jumlah Berat Kombinasi yang Diperbolehkan (JBKB) untuk setiap jenis bus. Mulai dari bus kecil hingga bus tingkat. Untuk bus besar yang biasa digunakan untuk perjalanan antar kota aturan JBB berkisar pada 8.000-16.000 kilogram.

Selain berat maksimal, jumlah penumpang juga harus sesuai kapasitas kursi, dan distribusi barang bawaan perlu merata. Penumpukan muatan di satu sisi kerap membuat keseimbangan bus terganggu dan berisiko terhadap sistem pengereman.

Ahmad Juweni selaku National Sales Manager Truck & Bus Radial, PT Hankook Tire Sales Indonesia menuturkan, “Rem blong hingga kini masih menjadi salah satu penyebab kecelakaan fatal, terutama pada kendaraan besar seperti bus. Ini harus menjadi perhatian serius bagi penyedia jasa transportasi”.

"Umumnya, rem blong disebabkan oleh kerusakan komponen rem seperti kampas, cakram, atau sistem hidrolik, muatan berlebih, serta teknik pengereman yang keliru. Padahal, faktor-faktor ini bisa dicegah dengan persiapan yang tepat," jelas Ahmad.

2. Lakukan kontrol rutin pada kendaraan

Setiap kendaraan umum, termasuk bus, harus melakukan uji kir setiap 6 bulan. Meliputi pengecekan sistem rem, lampu, ban, hingga mesin guna memastikan kelayakan operasional.

Selain itu, sistem rem juga perlu dicek secara berkala setiap menempuh 10.000 km, terutama komponen kampas rem, cakram, minyak rem, dan sistem pendingin rem. Dianjurkan pula untuk memeriksa indikator tekanan udara ban di dasbor.

Tekanan ban yang tidak optimal akan mengurangi traksi serta menyebabkan kendaraan sulit dikendalikan. Upaya ini jadi salah satu cara ampuh dalam mencegah rem blong di bus.

Baca juga: Tips Berkendara Hemat Mengemudikan Suzuki Fronx

3. Optimasi Penggunaan Sistem Deselerasi Pada Bus


Penggunaan pedal rem berlebihan di jalan menurun dapat menyebabkan overheating pada sistem rem terutama di bagian kampas rem. Saat melalui jalan menurun, pengemudi harus menggunakan gigi rendah tanpa menginjak pedal rem.

Untuk menurunkan kecepatan, pengemudi dapat menggunakan fitur exhaust brake, sistem ini memanfaatkan tekanan balik gas buang untuk memperlambat putaran mesin dan menghambat laju kendaraan.

4. Ganti Ban Secara Berkala

Sebagai bagian kendaraan yang bersentuhan langsung dengan jalan dan sistem rem, ban perlu diganti secara berkala. Umumnya, penggantian ban dilakukan jika sisa tinggi kembang ban sudah mencapai tread wear indicator atau sisa tinggi kembang sekitar 2-3 mm.

Evaluasi performa ban secara berkala diperlukan karena kondisi jalan dan beban muatan bisa mempercepat keausan. Dari sisi operasional, biaya ban bisa menyumbang 20–25% dari total biaya, sehingga banyak operator kini menggunakan pendekatan cost per kilometer (CPK) untuk memilih ban yang paling efisien.

Ban dengan usia pakai lebih panjang membantu menekan CPK dan mendukung efisiensi operasional. Hal ini tentu bisa menjadi upaya dalam mencegah rem blong di kendaraan niaga.

“Ban merupakan komponen kendaraan yang berperan penting dalam mendukung sistem pengereman. Pastikan spesifikasi ban sesuai, terutama dalam hal traksi, daya cengkeram, serta usia pakai ban. Hankook juga memiliki dua pilihan ban yang sesuai untuk perjalanan panjang dengan biaya yang lebih efisien. Seperti ban Hankook AH30 dan Hankook Smart Flex AH31K yang memberikan usia pakai panjang dan biaya cost per kilometer yang lebih rendah,kata Ahmad.

Untuk menjawab kebutuhan bisnis operator bus dan bidang logistik, Hankook menghadirkan dua produk andalan yaitu Hankook AH30 dan Hankook Smart Flex AH31K. Hankook AH30 dengan desain zig-zag pada tapak ban yang meningkatkan kinerja traksi serta optimasi sistem pengereman.

Ada pula Hankook Smart Flex AH31K, dengan desain garitan 3 dimensi pada tapak ban, menghasilkan jarak tempuh serta kinerja handling yang lebih baik. Melalui jaringan Hankook Master di berbagai kota, pelanggan dapat mengakses layanan after-sales yang mencakup konsultasi dan perawatan ban berkala.

Well.. Buat Sobat UC auction yang ingin mengetahui update terbaru seputar dunia lelang dan kabar otomotif, bisa mengunjungi website kami di www.UCauction.co.id atau hubungi Hallo UC di 0811 9009 404.

(DeF)