UCauction, Jakarta - Sebagai pengguna kendaraan bermotor, penting untuk mengetahui periode ganti busi. Mengingat busi jadi salah satu komponen penting bagi sebuah kendaraan.

Untuk mengetahui periode ganti busi, sejatinya bisa diketahui dengan beberapa cara. Nah.. Caranya pun tidak sulit dan bisa dilakukan secara pribadi.

Sebagai informasi, busi sendiri terbagi dalam tiga jenis, yakni busi nikel, busi dengan logam mulia tunggal, dan busi dengan logam mulia ganda. Dari ketiga jenis busi itu, usia pakai busi dengan logam mulia ganda lebih lama dibanding busi nikel.

Pertanyaannya tentu bagaimana mengetahui periode ganti busi dan juga cara perawatannya? Buat kalian yang penasaran, bisa simak ulasan ini sampai habis:

Mengetahui periode ganti busi

Fungsi utama busi ialah sebagai penghantar listrik untuk memercikkan api di ruang bakar. Layaknya komponen lainnya, busi juga memiliki usia pakai.

Oleh karena itu, penting bagi pemilik kendaraan untuk tau waktu yang tepat untuk melakukan penggantian busi. Mengingat jika telat ataupun lalai melakukan penggantian bisa mengakibatkan mobil maupun sepeda motor jadi mogok.

Baca juga: 5 Penyebab Mobil Terbakar dan Cara Pencegahannya

Diko Oktaviano, Technical Support and Product Specialist PT Niterra Mobility Indonesia, biasanya material busi itu terbagi dalam tiga jenis yaitu busi nikel, busi dengan logam mulia tunggal (iridium), dan busi dengan logam mulia ganda (laser iridium).

"Busi dengan logam mulia ganda memiliki usia pakai yang lebih lama daripada busi nikel dan busi dengan logam mulia tunggal," jelas Diko.

Lebih lanjut Ia pun menegaskan bahwa usia pakai busi mobil untuk jenis nikel dapat digunakan sekitar 20.000 km hingga 40.000 km. Sedangkan busi berbahan logam mulia tunggal, biasanya memiliki daya tahan dua kali lipat hingga tiga kali lipat dibanding jenis nikel.

"Untuk busi dengan logam mulia ganda, bisa tahan hingga 100.000 km," beber Diko.

Ia pun menerangkan bahwa periode penggantian busi dapat ditentukan melalui tiga cara. Pertama bisa melalui rumus. Kedua berdasarkan jarak tempuh. Ketiga berdasarkan kondisi fisik busi.

Bila berdasarkan rumus, patokannya ialah ketika mesin mobil sudah dua kali ganti oli. Sebaiknya saat ganti oli berikutnya sekaligus melakukan penggantian busi.

Sementara untuk langkah kedua, yakni berdasarkan jarak tempuh. Langkah dapat dilihat via buku panduan masing-masing kendaraan yang dirilis pabrikan.

Baca juga: 6 Tips Mengemudi di Malam Hari ala Suzuki, Jangan Sampai Salah!

Terakhir, melalui patokan melihat kondisi busi. Pemilik kendaraan bbisa melihat tingkat pengikisan pada busi.

"Untuk busi berbahan nikel dan berbahan logam muliat tunggal, penggantian busi direkomendasikan ketika ground electrode mengalami pengikisan. Tipe busi dengan logam mulia ganda, penggantian busi direkomendasikan jika busi terlihat mengalami pengikisan secara tidak merata," pungkas Diko.

(DeF)