ciri busi rusak

Cek, Ini Ciri dan Tanda Busi Mobil Harus Segera Diganti!

calender17-11-2023
clock08:00

Mesin mobil Anda sulit untuk dihidupkan? Hal tersebut dapat menjadi salah satu indikasi bahwa kinerja busi sudah tidak maksimal dan harus segera diganti! Sebagaimana kita ketahui bahwa busi merupakan salah satu komponen dalam kendaraan yang memiliki peran cukup penting. Fungsi utama busi adalah untuk meneruskan tegangan listrik yang disalurkan oleh ignition coil menjadi percikan api yang akan membakar campuran udara dan bensin di ruang bakar. 


Proses pembakaran yang terjadi akan menghasilkan tenaga yang kemudian menggerakan piston pada mesin dan memungkinkan kendaraan untuk dapat bergerak. Jika busi mengalami gangguan atau kerusakan maka dapat dipastikan semua komponen terkait sistem gerak tidak akan berfungsi sebagaimana tugasnya masing-masing. Dan kendaraan yang Anda miliki pun dipastikan tidak akan dapat digunakan.


Sebagaimana komponen lain pada sebuah mesin, busi tidak dapat digunakan seterusnya dan memiliki masa pakai yang terbatas. Artinya, pada suatu waktu fungsi busi akan mengalami penurunan bahkan hingga tidak dapat berfungsi sama sekali. Jika telah mengalami kondisi demikian, maka busi yang digunakan harus diganti dengan yang baru.

Jenis-Jenis Busi Mobil dan Fungsinya

Terdapat beberapa jenis busi mobil yang dapat dikategorikan berdasarkan pada fungsinya masing-masing. Berikut penjelasan mengenai 5 jenis busi mobil yang perlu Anda ketahui.

1. Busi Standar Nikel

Busi Standar tidak menggunakan bahan logam mulia pada bagian elektroda dan hanya menggunakan material nikel. Kelebihan jenis busi mobil yang satu ini adalah harganya yang relatif lebih murah, umumnya hanya dijual dengan harga Rp20 ribuan per buah. 


Meskipun hanya menggunakan material nikel, bagian inti elektroda atau electrode core yang tertutup insulator pada badan busi menggunakan bahan tembaga. Sehingga, busi standar mampu mengantarkan arus listrik yang terbilang sangat baik yakni dengan ukuran konduktivitas 59 Ms/m. 


Daya tahan rata-rata yang dimiliki oleh busi jenis Standar nikel adalah 20 ribu kilometer.


Baca Juga : 3 Langkah Tentukan Periode Ganti Busi, Simpel Sob!

2. Busi Platinum

Jenis busi mobil selanjutnya yaitu busi Platinum. Pada beberapa merek busi tertentu, busi jenis ini sebut juga dengan istilah busi G-Power. Salah satu keunggulan yang dimiliki oleh busi Platinum adalah ketahanannya. Busi Platinum memiliki titik lebur yang lebih tinggi dan mampu menahan panas 21% lebih baik dari pada busi Standar.


Dampak dari keunggulan yang dimilikinya tersebut adalah mampu meningkatkan efisiensi bahan bakar, menekan emisi menjadi lebih rendah, hingga sangat mudah untuk distarter. Disamping itu, kelebihan lain yang dimiliki Busi platinum adalah anti korosi dan dapat mencegah gangguan pada sistem elektronik.


Daya tahan rata-rata yang dimiliki oleh busi jenis Platinum adalah 30 ribu kilometer.

3. Busi Iridium

Selanjutnya adalah busi Iridium. Sesuai dengan namanya, jenis busi ini menggunakan material logam Iridium pada bagian ujung elektrodanya. Kelebihan material ini adalah memiliki kemampuan konduksi listrik yang sangat baik dengan titik leburnya yang mampu mencapai 2.500℃. 


Meskipun memiliki kemampuan diatas busi Standar, Busi iridium dapat digunakan untuk keperluan sehari-hari pada berbagai mobil. Diantara beberapa model mobil yang dapat menggunakan jenis busi ini adalah Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia dengan mesin Dual VVT-i.


Busi iridium memiliki daya tahan hingga 50 ribu km dengan harga jual dipasaran sekitar Rp 100 ribuan per buah. 

4. Busi Laser Iridium

Kemudian, jenis busi mobil selanjutnya adalah busi Laser Iridium. Pada dasarnya busi Iridium dan busi Laser Iridium sama-sama menggunakan bahan logam mulia iridium pada bagian elektroda pusat. Perbesarannya, busi Laser Iridium menggunakan bahan platinum pada bagian elektroda ground sehingga memiliki kemampuan lebih. 


Bahan platinum sendiri merupakan logam yang memiliki daya tahan sangat baik terhadap suhu panas tinggi maupun korosi. Sehingga, dengan adanya tambahan material platinum ini, busi Laser Iridium menjadi jauh lebih bertenaga dan lebih awet. 


Harga busi Laser Iridium ini dijual sekitar Rp 150 ribuan, dengan daya tahan penggunaan hingga 100 ribu Km.

5. Busi Racing

Jenis busi yang terakhir yaitu busi Racing. Dinamakan busi Racing karena memang penggunaan jenis busi ini khusus hanya untuk mobil-mobil balap saja. Busi Racing mampu bekerja pada kondisi suhu, getaran, dan pembakaran jauh di atas mesin biasa serta dalam kompresi yang sangat tinggi.

Busi racing didesain sedemikian rupa dengan spesifikasi dan menggunakan material khusus yang memiliki daya tahan terhadap kompresi tinggi dan temperatur tinggi. Tujuan utama busi Racing adalah untuk menghasilkan atau memilih pengapian dan kemampuan akselerasi yang sangat baik.


Baca Juga : 5 Komponen Mobil yang Wajib Diperhatikan Saat Menghadapi Cuaca Panas

Ciri-Ciri Busi Mobil Sudah Harus Diganti

Sebagaimana dijelaskan di atas, seperti komponen mesin lainnya, busi pun memiliki daya tahan penggunaan maksimal yang dapat membuat performanya menurun atau rusak. Daya tahan penggunaan sendiri tergantung pula pada setiap jenis busi yang digunakan. Bahkan, busi termasuk spare parts kategori fast moving yang memiliki masa pakai relatif singkat serta membutuhkan penggantian secara berkala.


Secara umum terdapat beberapa ciri yang mengindikasikan bahwa komponen busi ini sudah tidak optimal atau mengalami kerusakan dan harus segera diganti. Berikut beberapa tanda yang dapat Anda lihat dan rasakan untuk mengetahui apakah busi sudah harus diganti atau belum.

  1. Tampilan Fisik Busi Berubah

Cara pertama yang dapat Anda lakukan untuk memeriksa kondisi busi adalah melalui ciri fisiknya. Berikut beberapa ciri fisik busi yang sudah dapat dikatakan rusak dan harus segera diganti:


  • Warna busi mobil menjadi coklat

  • Warna busi mobil berubah kuning atau kemerahan

  • Warna busi mobil hitam / gosong

  • Busi tampak meleleh

  • Terdapat lapisan kuning pada busi


  1. Performa Mesin Mobil Menurun

Cara kedua untuk mengetahui kondisi busi apakah sudah harus diganti atau belum yaitu dengan mengamati performa mobil pada saat digunakan. Berikut beberapa ciri yang dapat dirasakan jika busi sudah mulai mengalami kerusakan dan harus diganti.


  • Mesin sulit dihidupkan

  • Boros bahan bakar

  • Akselerasi yang terhambat

  • Putaran mesin tidak halus

  • Getaran mesin tidak normal 

  • Tuas gas terasa berat


Mengenali gejala busi mobil yang telah mengalami kerusakan sangat penting untuk dilakukan, sehingga dapat melakukan pencegahan kerusakan yang lebih parah. Membiarkan mobil menggunakan busi yang sudah rusak dikhawatirkan akan berdampak pada komponen lain dari mesin mobil.


Disamping itu, hal yang tidak kalah penting untuk dilakukan agar busi dapat tetap berfungsi maksimal dan awet adalah dengan melakukan perawatan secara rutin. Perawatan sederhana seperti membersihkan busi secara rutin atau memastikan busi terpasang dengan tepat dapat Anda lakukan untuk menjaga performa dan daya tahan busi agar tetap optimal. 


Semoga bermanfaat.